Walikota Optimis Kendari Meraih Adipura Lagi
Menghadapi penilaian adipura di tahun 2010 ini, Walikota Kendari tetap mengupayakan kegiatan kebersihan kepada para PNS lingkup Kota Kendari. Hal ini dimaksudkan sebagai pemberian contoh langsung kepada masyarakat untuk mengajak melakukan pembersihan Kota Kendari. Dengan adanya kegiatan kebersihan tersebut dengan melibatkan berbagai unsur, Walikota Kendari Ir H Asrun MEng SC beberpa waktu lalu menyampaikan keoptimisannya Kota Kendari kembali meraih penghargaan tersebut.
Penilaian adipura tahun 2010 ini, sebentar lagi akan memasuki tahap penentuan. Pemkot belum lagi mendapatkan kesadaran masyarakat sepenuhnya terkait kebersihan, kini telah dihadapkan dengan musim penghujan yang kurang lebihnya dapat menghambat kegiatan pembenahan diberbagai titik pantau adipura. Menanggapi hal itu, Walikota Kendari menganggap sebagai sesuatu yang harus dijalani dan dihadapi.
"Apapun yang terjadi kita harus maklumi, seperti kegiatan bersih-bersih ketika hari ini kita membersihkan kemudian malamnya hujan dan sampah kembali berhamburan, tetap kita maksimalkan berbagai upaya dan kerja. Di musim penghujan ini tidak ada strategi khusus dalam membenahi titik pantau, kita bersihkan dengan apa yang ada dan secara berkesinambungan. Selain itu juga dihimbau kepada masyarakat agar jangan terlalu banyak mengeruk sungai dan membuang sampah sembarang tempat," kata Asrun.
"Saya melihat para SKPD telah melakukan upaya maksimal dan pengajakan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan kota ini, dan semoga kita masih dapat meraih adipura itu kembali tentunya melalui kerja-kerja dan hal ini akan terus dimaksimalkan. Tentunya menghadapi penilaian adipura di tahun ke dua ini, banyak hal yang perlu dibenahi misalnya Tempat Penampungan Sampah (TPS) sebab ada harus dibenahi seperti di Graha Asri. Beberapa titik pantau lainnya telah mengalami peningkatan seperti Pasar Baruga kita lihat sudah bagus dan bersih, hal inilah yang terus kita dorong dan dipantau," jelas Walikota Kendari.
Mengenai keterlibatan para PNS dalam kegiatan kegersihan, orang nomor satu di Kota Kendari ini tidak memungkiri banyaknya pro dan kontra yang dilayangkan kepadanya, namun dengan keramahan dia menjelaskan bahwa untuk mewujudkan Kota Kendari yang bersih, tidak cukup dengan menghimbau saja tanpa dibarengi dengan tindakan nyata, maka untuk memberi contoh itu Walikota Kendari memberikan perintah kepada para pegawai untuk melakukan kegiatan kebersihan, sebab para PNS tersebut merupakan bagian dari Walikota Kendari.
"Kalo kita hanya menghimbau masyarakat untuk melakukan kebersihan tidak ada gunanya, tanpa di barengi dengan kegiatan nyata. Olehnya itu, PNS dilibatkan langsung sebab mereka bagian dari saya. Sebanyak 8000 lebih PNS yang dilibatkan, setidaknya telah membatasi diri mereka agar tidak membuang sampah disembarang tempat, sebab mereka telah merasakan melakukan kegiatan kebersihan, dan bagi masyarakat dengan keterlibatan PNS bekerja dilingkungannya dapat menjadi cambuk untuk ikut serta menjaga kebersihan Kota Kendari, sehingga kedepannya budaya bersih ini dapat menjadi budaya masyarakat Kota Kendari secara keseluruhan.
DPD Granat Sultra Apresiasi Polda Sultra
keberhasilan Polda Sultra dalam melakukan penangkapan terhadap pelaku narkoba tenyata mendapat apresiasi dari DPD Granat Sultra. Ketua DPD Granat Sultra, LM Bariun mengatakan mendukung langkah-langkah Polda Sultra dalam memberantas barang haram tersebut.
"Beberapa bulan terakhir ini Polda Sultra telah banyak melakukan penangkapan terhadap pengguna dan pengedar serta bandar Narkoba di daerah ini, hal ini kami dari DPD Granat Sultra memberi apresiasi dan patut kita memberi dukungan langkah-langkah Polda Sultra tersebut," kata Bariun kepada Jurnalis Kendari Ekspres di Kendari, kemarin.
Langkah yang dilakukan Polda tersebut,kata Bariun, tentunya tidak terlepas dari kegigihan Kapolda Sultra, Brigjen Pol Drs Sukrawardi Dahlan untuk membasmi penyakit masyarakat di Daerah ini, khusunya mewujudkan Kamtibmas.
Bariun mengatakan, Narkoba merupakan penghancur, merusak mental masa depan generasi sehingga generasi menjadi idiot dan kehilangan masa depan padahal generasi merupakan penerus masa depan bangsa. Untuk itu, kata dia, narkoba harus dijadikan musuh bersama. "Selaku ketua DPD Granat Sultra menghimbau kepada elemen masyarakat untuk mendukung program pemerintah dalam membasmi narkoba di bumi persada ini. Untuk membasmi narkoba, tidak cukup hanya kepolisian namun kerjasama dan peranserta semua stekholder untuk bersama-sama melakukan kampanye bahaya narkotik di daerah ini
Minggu, 28 Februari 2010
Olahraga
Porprov 2011 akan Didominasi Atlet Pelajar
Pekan olahraga provinsi (Porprov) Sultra tahun 2011 mendatang dipastikan akan didominasi atlet-atlet pelajar. Kepastian ini muncul setelah KONI Sultra mengharuskan kepada KONI kabupaten/kota se-Sultra dan semua cabang olahraga (Cabor) provinsi untuk mempersiapkan atlet-atlet baru berdasarkan batasan umur yang ditetapkan KONI Pusat. Hal itu dilakukan menyusul lahirnya kebijakan Pengurus KONI Pusat yang membatasi umur atlet yang akan berlaga di PON mendatang.
Sekretaris KONI Sultra, Ericson Ludji mengatakan, pelaksanaan Porprov di Konsel nanti akan disesuaikan dengan libur pelajar yakni bulan Mei atau Juli 2011. "Kemungkinan besar dengan adanya batasan umur, maka atlet-atlet dari kabupaten/kota akan didominasi oleh pelajar," katanya.
Selain itu, lanjut dia, sarana untuk akomodasi atlet akan memanfaatkan sarana pendidikan. Ia juga menambahkan bahwa dalam waktu dekat ini, KONI Sultra akan mengusahakan panduan formal batasan umur tiap Cabor di Sultra.
Dikatakan, meskipun pihaknya belum mendapatkan secara formal tentang keputusan pembatasan umur pada cabor-cabor yang akan dipertandingkan di PON nanti, akan tetapi ia sudah sering mensosialisasikan batasan umur pada tiap Cabor, khususnya cabor yang akan mengikuti Porprov di Konsel Mendatang.
"Kami sudah melakukan sosialisasi tentang batasan usia pada beberapa cabor berdasarkan hasil rapat anggota KONI Pusat, dimana pembatasan race usia keputusannya dikembalikan kepada PB dan PP. Miisalnya, sepak bola maksimal 23 tahun, Dayung maksimal 28 tahun, Takraw maksimal 27 tahun,"
Pekan olahraga provinsi (Porprov) Sultra tahun 2011 mendatang dipastikan akan didominasi atlet-atlet pelajar. Kepastian ini muncul setelah KONI Sultra mengharuskan kepada KONI kabupaten/kota se-Sultra dan semua cabang olahraga (Cabor) provinsi untuk mempersiapkan atlet-atlet baru berdasarkan batasan umur yang ditetapkan KONI Pusat. Hal itu dilakukan menyusul lahirnya kebijakan Pengurus KONI Pusat yang membatasi umur atlet yang akan berlaga di PON mendatang.
Sekretaris KONI Sultra, Ericson Ludji mengatakan, pelaksanaan Porprov di Konsel nanti akan disesuaikan dengan libur pelajar yakni bulan Mei atau Juli 2011. "Kemungkinan besar dengan adanya batasan umur, maka atlet-atlet dari kabupaten/kota akan didominasi oleh pelajar," katanya.
Selain itu, lanjut dia, sarana untuk akomodasi atlet akan memanfaatkan sarana pendidikan. Ia juga menambahkan bahwa dalam waktu dekat ini, KONI Sultra akan mengusahakan panduan formal batasan umur tiap Cabor di Sultra.
Dikatakan, meskipun pihaknya belum mendapatkan secara formal tentang keputusan pembatasan umur pada cabor-cabor yang akan dipertandingkan di PON nanti, akan tetapi ia sudah sering mensosialisasikan batasan umur pada tiap Cabor, khususnya cabor yang akan mengikuti Porprov di Konsel Mendatang.
"Kami sudah melakukan sosialisasi tentang batasan usia pada beberapa cabor berdasarkan hasil rapat anggota KONI Pusat, dimana pembatasan race usia keputusannya dikembalikan kepada PB dan PP. Miisalnya, sepak bola maksimal 23 tahun, Dayung maksimal 28 tahun, Takraw maksimal 27 tahun,"
Mati Lampu Berita
Rasionalkah Mati Lampu Setiap Dua Hari
Minggu Malam Mati Lampu di Saranani
Kendari, Kepres-- Menyebalkan memang setiap lagi bikin berita, tiba-tiba lampu mati. Itulah yang terjadi di Kota Kendari saat ini. Setiap dua hari sekali, lampu mati. Timbul pertanyaan, rasionalkah, mati lampu dilakukan setiap dua hari sekali di Kota Kendari ini. Jawabnya tentu tidak rasional. Berapa kerugian usaha jika lampu mati. Untung saja kejadian mati lampu ini tidak terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan atau Makassar. Jika di sana tentu sudah banyak surat somasi yang dilayangkan kepada pihak pengelola dalam hal ini PLN oleh masyarakat atau oleh ibu-ibu yang merasakan langsung kerugian akibat mati lampu. Pernah suatu ketika di Makassar, ratusan ibu-ibu yang jengkel melihat ulah PLN yang selalu mematikan lampu dan berdampak kepada rusaknya barang-barang elektronik di rumah membuat ibu-ibu itu mendatangi kantor PLN (demo). Permintaan ibu-ibu yang tanpa dikomando itu hanya satu, stop mati lampu yang sering-sering terjadi. Jika tidak ratusan ibu-ibu tidak akan meninggalkan kantor PLN. Terpaksa pihak PLN mengabulkan keinginan ibu-ibu rumah tangga itu. Besoknya mati lampu pun tidak terjadi. Kok bisa ternyata, jika diusahakan benar-benar oleh pihak PLN ternyata mati lampu itu bisa untuk dihindari. Apalagi di kota Makassar yang serba cepat dan praktis.
Kembali ke Kendari, apakah kejadian seperti di Makassar, juga bisa diusahakan oleh pihak PLN ini jika benar-benar berusaha untuk menghindari adanya mati lampu. Apalagi sebelumnya baik pihak PLN maupun beberapa pejabat di Sultra ini telah kelepasan omongan bahwa di Sultra atau di Kota Kendari tidak ada terjadi lagi mati lampu bergiliran. Ini disebabkan karena pihak PLN bersama Pemprov Sultra telah membeli mesin genzet dari satu kabupaten di Sultra. Selain itu juga telah mendatangkan mesin dari Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Kini timbul pertanyaan kemana mesin-mesin yang sudah disebutkan oleh kalangan pejabat di daerah ini. Malah kini timbul kesan, kemana suara para pejabat yang sebelumnya sesumbar bahwa Sultra atau Kendari sudah bebas dari mati lampu
Minggu Malam Mati Lampu di Saranani
Kendari, Kepres-- Menyebalkan memang setiap lagi bikin berita, tiba-tiba lampu mati. Itulah yang terjadi di Kota Kendari saat ini. Setiap dua hari sekali, lampu mati. Timbul pertanyaan, rasionalkah, mati lampu dilakukan setiap dua hari sekali di Kota Kendari ini. Jawabnya tentu tidak rasional. Berapa kerugian usaha jika lampu mati. Untung saja kejadian mati lampu ini tidak terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan atau Makassar. Jika di sana tentu sudah banyak surat somasi yang dilayangkan kepada pihak pengelola dalam hal ini PLN oleh masyarakat atau oleh ibu-ibu yang merasakan langsung kerugian akibat mati lampu. Pernah suatu ketika di Makassar, ratusan ibu-ibu yang jengkel melihat ulah PLN yang selalu mematikan lampu dan berdampak kepada rusaknya barang-barang elektronik di rumah membuat ibu-ibu itu mendatangi kantor PLN (demo). Permintaan ibu-ibu yang tanpa dikomando itu hanya satu, stop mati lampu yang sering-sering terjadi. Jika tidak ratusan ibu-ibu tidak akan meninggalkan kantor PLN. Terpaksa pihak PLN mengabulkan keinginan ibu-ibu rumah tangga itu. Besoknya mati lampu pun tidak terjadi. Kok bisa ternyata, jika diusahakan benar-benar oleh pihak PLN ternyata mati lampu itu bisa untuk dihindari. Apalagi di kota Makassar yang serba cepat dan praktis.
Kembali ke Kendari, apakah kejadian seperti di Makassar, juga bisa diusahakan oleh pihak PLN ini jika benar-benar berusaha untuk menghindari adanya mati lampu. Apalagi sebelumnya baik pihak PLN maupun beberapa pejabat di Sultra ini telah kelepasan omongan bahwa di Sultra atau di Kota Kendari tidak ada terjadi lagi mati lampu bergiliran. Ini disebabkan karena pihak PLN bersama Pemprov Sultra telah membeli mesin genzet dari satu kabupaten di Sultra. Selain itu juga telah mendatangkan mesin dari Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Kini timbul pertanyaan kemana mesin-mesin yang sudah disebutkan oleh kalangan pejabat di daerah ini. Malah kini timbul kesan, kemana suara para pejabat yang sebelumnya sesumbar bahwa Sultra atau Kendari sudah bebas dari mati lampu
Jadwal Piala Dunia 2010(Afrika Selatan)
Inilah Jadwal Lengkap Piala Dunia 2010
Berikut jadwal lengkap Piala Dunia 2010, termasuk skema babak gugur hingga final.
5 Des 2009 01:55:14
adidas Jabulani Official 2010 World Cup Match Ball (adidas)
Galeri Foto
Perbesar
adidas Jabulani Official 2010 World Cup Match Ball (adidas)
Hal-Hal Terkait
Oleh Theo Mathias
(Waktu dalam WIB)
Grup A:
11 Juni 2010
21:00 Afrika Selatan v Meksiko, Soccer City, Johannesburg
12 Juni 2010
01:30 Uruguay v Prancis, Cape Town Stadium, Cape Town
17 Juni 2010
01:30 Afrika Selatan v Uruguay, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria
17 Juni 2010
18:30 Prancis v Meksiko, Peter Mokaba Stadium, Polokwane
22 Juni 2010
21:00 Meksiko v Uruguay, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg
21:00 Prancis v Afrika Selatan, Free State Stadium, Bloemfontein
Grup B:
12 Juni 2010
18:30 Argentina v Nigeria, Ellis Park Stadium, Johannesburg
21:00 Korea Selatan v Yunani, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth
17 Juni 2010
21:00 Argentina v Korea Selatan, Soccer City, Johannesburg
18 Juni 2010
01:30 Yunani v Nigeria, Free State Stadium, Bloemfontein
23 Juni 2010
01:30 Yunani v Argentina, Peter Mokaba Stadium, Polokwane
01:30 Nigeria v Korea Selatan, Moses Mabhida Stadium, Durban
Grup C:
13 Juni 2010
01:30 Inggris v Amerika Serikat, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg
13 Juni 2010
18:30 Aljazair v Slovenia, Peter Mokaba Stadium, Polokwane
18 Juni 2010
21:00 Inggris v Aljazair, Cape Town Stadium, Cape Town
19 Juni 2010
01:30 Slovenia v Amerika Serikat, Ellis Park Stadium, Johannesburg
23 Juni 2010
21:00 Amerika Serikat v Aljazair, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria
21:00 Slovenia v Inggris, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth
Grup D:
13 Juni 2010
21:00 Jerman v Australia, Moses Mabhida Stadium, Durban
14 Juni 2010
01:30 Serbia v Ghana, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria
18 Juni 2010
18:30 Jerman v Serbia, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth
19 Juni 2010
18:30 Ghana v Australia, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg
24 Juni 2010
01:30 Australia v Serbia, Mbombela Stadium, Nelspruit
01:30 Ghana v Jerman, Soccer City, Johannesburg
Grup E:
14 Juni 2010
18:30 Belanda v Denmark, Soccer City, Johannesburg
21:00 Jepang v Kamerun, Free State Stadium, Bloemfontein
19 Juni 2010
21:00 Belanda v Jepang, Moses Mabhida Stadium, Durban
20 Juni 2010
01:30 Kamerun v Denmark, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria
25 Juni 2010
01:30 Denmark v Jepang, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg
01:30 Kamerun v Belanda, Cape Town Stadium, Cape Town
Grup F:
15 Juni 2010
01:30 Italia v Paraguay, Cape Town Stadium, Cape Town
15 Juni 2010
18:30 Selandia Baru v Slowakia, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg
20 Juni 2010
18:30 Italia v Selandia Baru, Mbombela Stadium, Nelspruit
21:00 Slowakia v Paraguay, Free State Stadium, Bloemfontein
24 Juni 2010
21:00 Paraguay v Selandia Baru, Peter Mokaba Stadium, Polokwane
21:00 Slowakia v Italia, Ellis Park Stadium, Johannesburg
Grup G:
15 Juni 2010
21:00 Brasil v Korea Utara, Ellis Park Stadium, Johannesburg
16 Juni 2010
01:30 Pantai Gading v Portugal, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth
21 Juni 2010
01:30 Brasil v Pantai Gading, Soccer City, Johannesburg
21 Juni 2010
18:30 Portugal v Korea Utara, Cape Town Stadium, Cape Town
25 Juni 2010
21:00 Korea Utara v Pantai Gading, Mbombela Stadium, Nelspruit
21:00 Portugal v Brasil, Moses Mabhida Stadium, Durban
Grup H:
16 Juni 2010
18:30 Spanyol v Swiss, Moses Mabhida Stadium, Durban
21:00 Honduras v Cili, Mbombela Stadium, Nelspruit
21 Juni 2010
21:00 Spanyol v Honduras, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth
22 Juni 2010
01:30 Cili v Swiss, Ellis Park Stadium, Johannesburg
26 Juni 2010
01:30 Swiss v Honduras, Free State Stadium, Bloemfontein
01:30 Cili v Spanyol, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria
16 Besar
26 Juni 2010, 21:00
Juara Grup A v Peringkat Kedua Grup B, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth (Partai 49)
27 Juni 2010, 01:30
Juara Grup C v Peringkat Kedua Grup D, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg (Partai 50)
27 Juni 2010, 21:00
Juara Grup D v Peringkat Kedua Grup C, Free State Stadium, Bloemfontein (Partai 51)
28 Juni 2010, 01:30
Juara Grup B v Peringkat Kedua Grup A, Soccer City, Johannesburg (Partai 52)
28 Juni 2010, 21:00
Juara Grup E v Peringkat Kedua Grup F, Moses Mabhida Stadium, Durban (Partai 53)
29 Juni 2010, 01:30
Juara Grup G v Peringkat Kedua Grup H, Ellis Park Stadium, Johannesburg (Partai 54)
29 Juni 2010, 21:00
Juara Grup F v Peringkat Kedua Grup E, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria (Partai 55)
30 Juni 2010, 01:30
Juara Grup H v Peringkat Kedua Grup G, Cape Town Stadium, Cape Town (Partai 56)
Perempat-Final
2 Juli 2010, 21:00
Pemenang Partai 53 v Pemenang Partai 54, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth (Partai 57)
3 Juli 2010, 01:30
Pemenang Partai 49 v Pemenang Partai 50, Soccer City, Johannesburg (Partai 58)
3 Juli 2010, 21:00
Pemenang Partai 52 v Pemenang Partai 51, Cape Town Stadium, Cape Town (Partai 59)
4 Juli 2010, 01:30
Pemenang Partai 55 v Pemenang Partai 56, Ellis Park Stadium, Johannesburg (Partai 60)
Semi-final
7 Juli 2010, 01:30
Pemenang Partai 58 v Pemenang Partai 57, Cape Town Stadium, Cape Town (Partai 61)
8 Juli 2010, 01:30
Pemenang Partai 59 v Pemenang Partai 60, Moses Mabhida Stadium, Durban (Partai 62)
Perebutan Juara Ketiga
11 Juli 2010, 01:30
Tim Kalah Partai 61 v Tim Kalah Partai 62, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth (Partai 63)
Final
12 Juli 2010, 01:30
Pemenang Partai 61 v Pemenang Partai 62, Soccer City, Johannesburg (Partai 64)
Berita Kendari Pos
Soal Century, Sikap Golkar Sudah Final
Minggu, 28 Februari 2010 17:47:24 - oleh : admin
Jakarta, KP
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menegaskan, sikap Partai Beringin terhadap hasil investigasi Pansus Angket Bank Century sudah final. Kesimpulan akhir Fraksi Golkar yang disampaikan di sidang Pansus Century sudah sesuai dengan koridor dan merupakan komitmen Partai. Dia menegaskan, tidak akan ada perubahan sikap bagi partai yang dipimpinnya itu terkait kasus Century.
’’Saya tegaskan, sikap Golkar tidak pernah berubah. Golkar akan tetap berada dalam posisi membela kepentingan rakyat. Karena itu, dalam masalah Bank Century Golkar secara aktif melakukan koreksi terhadap fakta dan data yang kita anggap salah. Komitmen kami, Golkar melalui wakilnya di pansus akan konsisten menuntaskan kasus ini,’’ kata Ical di Jakarta kemarin (26/2).
Ical mengatakan, saat bertemu dengan inisiator angket yang tergabung dalam Tim Sembilan Century, Selasa (23/2) lalu sempat mendapat pertanyaan yang menggelitik. Dia ditanyai apakah sebagai pemimpin partai koalisi pernah diajak bertemu empat mata dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan diminta mengubah sikap. Dia pun membenarkan ada beberapa kali pertemuan dengan SBY dan sempat berdiskusi.
’’Namun, perlu saya tegaskan di sini, tidak ada tekanan apapun dari Presiden untuk mengubah sikap Partai Golkar. Di sisi lain, sikap kami tentang kasus Century tidak pernah berubah,’’ terang mantan orang terkaya di Asia Tenggara itu.
Ical juga membantah isu yang beredar bahwa Partai Golkar merancang deal dengan SBY terkait isu Century. Dia menegaskan bahwa partainya masih nyaman berada dalam koalisi dan berkomitmen mengawal pemerintahan dengan solid. ’’Apakah ada deal tertentu antara saya dan Presiden? Saya jawab ada. Yaitu deal untuk berbuat yang terbaik bagi Bangsa dan Negara,’’ kelakarnya.
Ical melanjutkan, meski berada dalam koalisi tidak berarti Partai Golkar harus memiliki pendapat sama dengan Partai Demokrat. Dalam masalah Century, kata dia, Golkar mungkin berbeda pendapat, tapi sikap ini semata berlandaskan pada temuan fakta dan data. Dia menolak dengan tegas jika dituding melakukan fitnah dalam pandangan fraksi terhadap Century karena semua bersumber dari fakta dan data.
’’Rekan-rekan Golkar di Pansus juga tidak bisa memvonis seorang bersalah. Ini semata dugaan yang didasarkan pada data dan fakta semata,’’ terangnya.
Lalu bagaimana dengan langkah penyelesaiannya? Ical mengarahkan agar semua dibawa ke jalur hukum. Karena, proses hukum tidak bisa dilakukan partai politik. ’’Tempatnya bukan di ranah politik, namun di pengadilan.’’
Mantan Menko Kesra di Kabinet SBY itu juga tidak rela jika Partai Golkar dituding berambisi melakukan pemakzulan terhadap Wakil Presiden Budiono. Tuduhan bahwa Partai Golkar memiliki kepentingan politik lain dibalik Kasus Century juga dinilainya tidak berdasar.
"Tidak benar jika dikatakan kasus ini digelindingkan untuk kepentingan Pemilu 2014, bahkan berkait pencalonan presiden. Tentang hal itu, terpikir saja belum. Sikap kami saya kita jelas dan saya janji tidak akan goyah," pungkasnya
Minggu, 28 Februari 2010 17:47:24 - oleh : admin
Jakarta, KP
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menegaskan, sikap Partai Beringin terhadap hasil investigasi Pansus Angket Bank Century sudah final. Kesimpulan akhir Fraksi Golkar yang disampaikan di sidang Pansus Century sudah sesuai dengan koridor dan merupakan komitmen Partai. Dia menegaskan, tidak akan ada perubahan sikap bagi partai yang dipimpinnya itu terkait kasus Century.
’’Saya tegaskan, sikap Golkar tidak pernah berubah. Golkar akan tetap berada dalam posisi membela kepentingan rakyat. Karena itu, dalam masalah Bank Century Golkar secara aktif melakukan koreksi terhadap fakta dan data yang kita anggap salah. Komitmen kami, Golkar melalui wakilnya di pansus akan konsisten menuntaskan kasus ini,’’ kata Ical di Jakarta kemarin (26/2).
Ical mengatakan, saat bertemu dengan inisiator angket yang tergabung dalam Tim Sembilan Century, Selasa (23/2) lalu sempat mendapat pertanyaan yang menggelitik. Dia ditanyai apakah sebagai pemimpin partai koalisi pernah diajak bertemu empat mata dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan diminta mengubah sikap. Dia pun membenarkan ada beberapa kali pertemuan dengan SBY dan sempat berdiskusi.
’’Namun, perlu saya tegaskan di sini, tidak ada tekanan apapun dari Presiden untuk mengubah sikap Partai Golkar. Di sisi lain, sikap kami tentang kasus Century tidak pernah berubah,’’ terang mantan orang terkaya di Asia Tenggara itu.
Ical juga membantah isu yang beredar bahwa Partai Golkar merancang deal dengan SBY terkait isu Century. Dia menegaskan bahwa partainya masih nyaman berada dalam koalisi dan berkomitmen mengawal pemerintahan dengan solid. ’’Apakah ada deal tertentu antara saya dan Presiden? Saya jawab ada. Yaitu deal untuk berbuat yang terbaik bagi Bangsa dan Negara,’’ kelakarnya.
Ical melanjutkan, meski berada dalam koalisi tidak berarti Partai Golkar harus memiliki pendapat sama dengan Partai Demokrat. Dalam masalah Century, kata dia, Golkar mungkin berbeda pendapat, tapi sikap ini semata berlandaskan pada temuan fakta dan data. Dia menolak dengan tegas jika dituding melakukan fitnah dalam pandangan fraksi terhadap Century karena semua bersumber dari fakta dan data.
’’Rekan-rekan Golkar di Pansus juga tidak bisa memvonis seorang bersalah. Ini semata dugaan yang didasarkan pada data dan fakta semata,’’ terangnya.
Lalu bagaimana dengan langkah penyelesaiannya? Ical mengarahkan agar semua dibawa ke jalur hukum. Karena, proses hukum tidak bisa dilakukan partai politik. ’’Tempatnya bukan di ranah politik, namun di pengadilan.’’
Mantan Menko Kesra di Kabinet SBY itu juga tidak rela jika Partai Golkar dituding berambisi melakukan pemakzulan terhadap Wakil Presiden Budiono. Tuduhan bahwa Partai Golkar memiliki kepentingan politik lain dibalik Kasus Century juga dinilainya tidak berdasar.
"Tidak benar jika dikatakan kasus ini digelindingkan untuk kepentingan Pemilu 2014, bahkan berkait pencalonan presiden. Tentang hal itu, terpikir saja belum. Sikap kami saya kita jelas dan saya janji tidak akan goyah," pungkasnya
Visi & Misi Kota Kendari
Visi
"MEWUJUDKAN KENDARI TAHUN 2020 SEBAGAI KOTA DALAM TAMAN YANG MAJU, DEMOKRATIS DAN SEJAHTERA"
Orientasi Visi Kota Kendari merupakan perpaduan antara paradigma pembangunan kota yang berkelanjutan, dimana terjadi keselarasan unsur alam, manusia dan kebudayaan dengan kebanggaan dan harapan masyarakat Kota Kendari.
"Kota Dalam Taman", adalah ungkapan yang merefleksikan sekaligus mengabadikan kebanggaan, potensi dan kekhasan Kota Kendari, yakni 'hutan dan teluk' yang laksana "sabuk-hijau" (green belt) melingkari Kota Kendari. Eksistensi 'sabuk-hijau' tersebut bukan saja menjadi jati diri kota, tapi sekaligus memiliki fungsi-fungsi yang integratif (satu kesatuan), yang secara fisik maupun sosial-ekonomi memberikan jaminan keberlanjutan (sustainabilitas) Kota Kendari.
Misi
Adapun Misi yang diemban untuk mewujudkan Visi tersebut adalah :
(1) Misi Lingkungan ;
(2) Misi Sosial Kemasyarakatan ;
(3) Misi Pelayanan ;
(4) Misi Perekonomian ;
(5) Misi Profesionalisme Aparat ;
(6) Misi Kepemerintahan yang Baik (Good Governance);
"MEWUJUDKAN KENDARI TAHUN 2020 SEBAGAI KOTA DALAM TAMAN YANG MAJU, DEMOKRATIS DAN SEJAHTERA"
Orientasi Visi Kota Kendari merupakan perpaduan antara paradigma pembangunan kota yang berkelanjutan, dimana terjadi keselarasan unsur alam, manusia dan kebudayaan dengan kebanggaan dan harapan masyarakat Kota Kendari.
"Kota Dalam Taman", adalah ungkapan yang merefleksikan sekaligus mengabadikan kebanggaan, potensi dan kekhasan Kota Kendari, yakni 'hutan dan teluk' yang laksana "sabuk-hijau" (green belt) melingkari Kota Kendari. Eksistensi 'sabuk-hijau' tersebut bukan saja menjadi jati diri kota, tapi sekaligus memiliki fungsi-fungsi yang integratif (satu kesatuan), yang secara fisik maupun sosial-ekonomi memberikan jaminan keberlanjutan (sustainabilitas) Kota Kendari.
Misi
Adapun Misi yang diemban untuk mewujudkan Visi tersebut adalah :
(1) Misi Lingkungan ;
(2) Misi Sosial Kemasyarakatan ;
(3) Misi Pelayanan ;
(4) Misi Perekonomian ;
(5) Misi Profesionalisme Aparat ;
(6) Misi Kepemerintahan yang Baik (Good Governance);
Profil - Sejarah Kota Kendari
Terbentuknya Kota Kendari diawali dengan terbukanya Teluk Kendari menjadi pelabuhan bagi para pedagang, khususnya pedagang Bajo dan Bugis yang datang berdagang sekaligus bermukim di sekitar Teluk Kendari. Fenomena ini juga didukung oleh kondisi sosial politik dan keamanan di daerah asal kedua suku bangsa tersebut di kerajaan Luwu dan Kerajaan Bone.
Pada awal abad ke-19 sampai dengan kunjungan Vosmaer (seorang Belanda) pada tahun 1831, kendari merupakan tempat penimbunan barang (pelabuhan transito). Kegiatan perdagangan kebanyakan dilakukan oleh orang Bajo dan Bugis yang menampung hasil bumi dari pedalaman dan dari sekitar Teluk Tolo (Sulawesi Tengah). Barang-barang tersebut selanjutnya dikirim ke Makassar atau ke kawasan Barat Nusantara sampai ke Singapura.
Berita tertulis pertama Kota Kendari diperoleh dari tulisan Vosmaer (1839) yang mengunjungi Teluk Kendari untuk pertama kalinya pada tanggal 9 Mei 1831 dan membuat peta Teluk Kendari. Sejak itu Teluk Kendari dikenal dengan nama Vosmaer’s Baai (Teluk Vosmaer). Vosmaer kemudian mendirikan Lodge (Loji=kantor dagang) di sisi utara Teluk Kendari. Pada tahun 1832 Vosmaer mendirikan rumah untuk Raja Laiwoi bernama Tebau, yang sebelumnya bermukim di Lepo-lepo.
Mengacu pada informasi tersebut, maka Kota Kendari telah ada pada awal abad ke-19, dan secara resmi menjadi ibu kota Kerajaan Laiwoi pada tahun 1832, ditandai dengan pindahnya istana Kerajaan Laiwoi di sekitar Teluk Kendari; dengan demikian, Kota Kendari sebagai ibu kota sudah berusia sekitar 176 tahun, dan jauh sebelum itu telah ada perkembangan sejarah masyarakat di wilayah Kota Kendari sekarang ini.
Kota kendari dalam berbagai dimensi dapat dikatakan sudah cukup tua. Hal didasarkan pada beberapa sumber baik secara lisan maupun dokumentasi. Jika Kota Kendari dilihat dari fungsinya, maka dapat disebut sebagai kota dagang, kota pelabuhan, dan kota pusat kerajaan. Kota Kendari sebagai kota dagang merupakan fungsi yang tertua baik sumber lisan dari pelayar Bugis dan Bajo maupun dalam Lontara’ Bajo, dan sumber penulis Belanda (Vosmaer,1839) dan penulis Inggris (Heeren, 1972) menyatakan bahwa para pelayar Bugis dan Bajo telah melakukan aktivitas perdagangan di Teluk Kendari pada akhir abad ke-18 ditunjukkan adanya pemukiman kedua etnis tersebut disekitar Teluk Kendari pada awal abad ke-19. Sebagai fungsi kota pelabuhan dapat dikatakan pada awal abad ke-19, menyusul fungsi Kota Kendari sebagai kota pusat Kerajaan Laiwoi pada tahun 1832 ketika dibangunnya istana raja di sekitar Teluk Kendari.
Pada waktu Mokole Konawe Lakidende wafat maka Tebau Sapati RanomeEto sudah mengaggap diri sebagai kerajaan sendiri lepas dari kerajaan konawe, dan sejak itu pula Tebau Sapati RanameEto mengadakan hubungan dengan pihak belanda yang kemudian pada waktu belanda datang di wilayah RanomeEto diadakanlah perjanjian dengan Belanda di tahun 1858 yang ditanda tangani oleh ”Lamanggu raja Laiwoi” dan di pihak belanda ditandatangani oleh A.A. Devries atas nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Dan di tahun 1906 pelabuhan Kendari yang dulunya dikenal dengan nama ”Kampung Bajo” dibuka untuk kapal-kapal Belanda. Dengan demikian mengalirlah pedagang-pedagang Tiong Hoa datang ke Kendari. Perhubungan jalan mulai dibangun sampai kepedalaman. Raja diberi gelar Raja Van Laiwoi dan rakyat mulai di resetle membuat perkampungan dipinggir jalan raya. Kendari berangsur-angsur dibangun jadi kota dan tempat-tempat kedudukan district Hoofd.
Kota Kendari dimasa Pemerintahan kolonial Belanda merupakan ibukota kewedanaan dan ibukota onder Afdeling Laiwoi yang luas wilayahnya pada masa itu kurang lebih 31,420 km2. Sejalan dengan dinamika perkembangan sebagai pusat perdagangan dan pelabuhan laut antar pulau, maka kendari terus tumbuh menjadi ibukota Kabupaten dan masuk dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara.
Dengan keluarnya Undang-undang nomor 13 tahun 1964 terbentuklah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kendari ditetapkan sebagai ibukota Provinsi yang terdiri dari 2 (dua) wilayah Kecamatan yakni Kecamatan Kendari dan Kecamatan Mandonga dengan luas wilayah 76,760 km2.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 1978 Kota Kendari ditetapkan menjadi Kota Administratif yang meliputi 3 (tiga) wilayah Kecamatan dengan luas wilayah 187,990 km2 yang meliputi Kecamatan Kendari, Kecamatan Mandonga dan Kecamatan Poasia.
Selama terbentuknya Kota Kendari, berturut-turut menjadi Walikota sebagai berikut :
1 H. MANSYUR PAMADENG Tahun 1978 - 1979
2 Drs. H.M. ANTERO HAMRA Tahun 1980 - 1985
3 Drs. H. ANAS BUNGGASI
Tahun 1985 – 1988
4 H. ADY MANILEP Pelaksana Tugas Tahun 1988 – 1991
5 Drs. A. KAHARUDDIN Pelaksana Tugas Tahun 1991 – 1992
6 Drs. USMAN SABARA Pelaksana Tugas Tahun 1993 – 1995
7 Drs. H. LM. SALIHIN SABORA Tahun 1993 – 1995
8 Kol. (Inf) A. RASYID HAMZAH Pelaksana Tugas Tahun 1995
Melalui perjuangan panjang dan tekad warga kota untuk merubah status kota administratif menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II sebagai daerah otonom, maka dengan keluarnya undang-undang No. 6 tahun 1995 tanggal 3 Agustus 1995 Kota Administratif Kendari ditetapkan menjadi Kotamadya Dati II Kendari yang diresmikan oleh Bapak Mentri Dalam Negeri pada tanggal 27 September 1995 dan tanggal ini pula ditetapkan sebagai hari lahirnya Kotamadya Dati II Kendari.
Dengan terbentuknya Kotamadya Daerah Tingkat II Kendari, maka sebagai Walikotamadya KDH Tk.II Kendari, berturut-turut :
1. Drs. LASJKAR KOEDOES Pj. Walikotamadya KDH Tk. II Kendari sejak 20 September 1995 sampai 27 September 1996 Ketua DPRD Bapak Letkol (Laut) SOEKARNO, SH dengan jumlah anggota DPRD sebanyak 20 orang.
2. Drs. H. MASYHUR MASIE ABUNAWAS, Walikota Kendari mulai 27 September 1996 - tahun 2001 sebagai ketua DPRD-nya Letkol (Laut) SOEKARNO, SH
Hasil PEMILU Tahun 1999 menetapkan sebagai Ketua DPRD terpilih adalah Bapak H. HAERUDDIN PONDIU dengan jumlah anggota DPRD sebanyak 25 orang.
3. Drs. H. A. KAHARUDDIN, Pj Walikota Kendari Tahun 2002
4. Drs. H. MASYHUR MASIE ABUNAWAS, M.Si, Walikota Kendari dan Ir. ANDI MUSAKKIR MUSTAFA, MM sebagai Wakil Walikota mulai tahun 2002 – 2007 dan dari hasil PEMILU tahun 2003 menetapkan sebagai Ketua DPRD Bapak BACHRUN KONGGOASA dengan jumlah anggota DPRD sebanyak 30 orang.
5. Ir. H. ASRUN, M. Eng. Sc. sebagai Walikota dan H. MUSADAR MAPPASOMBA, SP., MP. Wakil Walikota Kendari periode 2007-2012 yang dilantik pada tanggal 8 Oktober 2007 oleh Gubernur atas nama Mendagri.
Sejak, Kota Kendari mulai dikenal sejak itu pula dimulai pembangunan secara bertahap sesuai dengan kondisi waktu itu hal ini tentunya tidak luput dari perkembangan penduduk dan dinamika pembangunan yang dibuktikan dengan adanya pemekaran wilayah mulai dari luas 31,420 Km2 sampai luas 295,89 Km2.
Secara Administratif Kota Kendari berbatasan dengan:
• Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Soropia dan Kecamatan Sampara
• Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Banda
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo
• Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sampara, Kecamatan Ranomeeto dan Kecamatan Konda.
Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 yang telah direvisi dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, Maka istilah Dati II dan Kotamadya berubah menjadi Kabupaten/Kota.
Kota Kendari hingga saat ini telah mempunyai 10 (sepuluh) Wilayah Kecamatan dan 64 Kelurahan, Jumlah penduduk Kota Kendari Tahun 2006 berjumlah kurang lebih 244.586 jiwa terdiri 119.529 jiwa laki-laki dan 125.057 jiwa perempuan dengan tingkat pertumbuhan Ekonomi tahun 2006 mencapai 7,64%. Kota Kendari didiami oleh 4 kelompok suku besar yaitu Tolaki, Muna, Buton, Bugis-Makassar, namun yang unik bahwa semua etnis yang ada diwilayah Indonesia dapat dijumpai di Kota Kendari.
Heterogenitas masyarakat yang sangat membanggakan adalah masyarakatnya selalu ingin hidup berdampingan dengan damai menjaga persatuan dan kesatuan, sehingga stabilitas daerah tetap terjaga dengan baik; hal ini merupakan modal dasar untuk melakukan pembangunan demi kemajuan dan perkembangan kota dimasa sekarang dan yang akan datang.
Untuk mengantisipasi kemajuan perkembangan pembangunan, Pemerintah Kota bersama masyarakat membangun Visi Kota Kendari kedepan yaitu: ”MEWUJUDKAN KOTA KENDARI TAHUN 2020 SEBAGAI KOTA DALAM TAMAN YANG BERTAKWA, MAJU, DEMOKRATIS, MANDIRI DAN SEJAHTERA”.
”KOTA YANG MAJU”, artinya Kota ini harus dapat berkembang sejajar dengan kota-kota lain dalam konteks paradigma yang berlaku, kondisi sosial, ekonomi dan budayanya yang maju, tetapi lingkungan fisik juga terpelihara dengan baik,
”DEMOKRATIS” berarti kota yang dapat menerima perbedaan, mengembangkan keterbukaan, mendorong partisipasi masyarakat serta memberi kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk megembangkan potensi dirinya, serta pemerintahan yang dapat mengakomodir segala permasalahan dan persoalan yang ada dalam wilayahnya.
”MANDIRI” berarti kota ini tidak berdiri sendiri dan kerjasama atau kemitraan baik interen maupun eksteren. Diantara komponen warga kota dapat mengembangkan kemitraan, begitu juga kemitraan dengan kota-kota lain.
”SEJAHTERA”, bahwa kota ini harus dapat memberikan kesejahteraan bagi warganya baik secara lahir maupun batin. Untuk mendukung visi kota, maka visi yang akan diemban adalah ”(1) misi lingkungan (2) misi sosial kemasyrakatan (3) misi pelayanan (4) misi perekonomian (5) misi profesionalisme aparat dan (6) misi kepemerintahan yang baik (Good Governance)”.
Kemudian misi tersebut diimplementasikan kedalam 3 (tiga) strategi pendekatan yang meliputi;
1. Peningkatan kualitas SDM, yang meliputi aspek head, heart, dan hand.
2. Catur Bina, yang meliputi bina spiritual, bina sosial ekonomi, bina fisik/lingkungan, dan bina kamtibmas.
3. Peningkatan Daya Saing Kota, meliputi aspek ethics and law enforcement, employment, environment, equity and engegement.
Demikianlah selayang pandang Kota Kendari yang kita cintai ini.
Pada awal abad ke-19 sampai dengan kunjungan Vosmaer (seorang Belanda) pada tahun 1831, kendari merupakan tempat penimbunan barang (pelabuhan transito). Kegiatan perdagangan kebanyakan dilakukan oleh orang Bajo dan Bugis yang menampung hasil bumi dari pedalaman dan dari sekitar Teluk Tolo (Sulawesi Tengah). Barang-barang tersebut selanjutnya dikirim ke Makassar atau ke kawasan Barat Nusantara sampai ke Singapura.
Berita tertulis pertama Kota Kendari diperoleh dari tulisan Vosmaer (1839) yang mengunjungi Teluk Kendari untuk pertama kalinya pada tanggal 9 Mei 1831 dan membuat peta Teluk Kendari. Sejak itu Teluk Kendari dikenal dengan nama Vosmaer’s Baai (Teluk Vosmaer). Vosmaer kemudian mendirikan Lodge (Loji=kantor dagang) di sisi utara Teluk Kendari. Pada tahun 1832 Vosmaer mendirikan rumah untuk Raja Laiwoi bernama Tebau, yang sebelumnya bermukim di Lepo-lepo.
Mengacu pada informasi tersebut, maka Kota Kendari telah ada pada awal abad ke-19, dan secara resmi menjadi ibu kota Kerajaan Laiwoi pada tahun 1832, ditandai dengan pindahnya istana Kerajaan Laiwoi di sekitar Teluk Kendari; dengan demikian, Kota Kendari sebagai ibu kota sudah berusia sekitar 176 tahun, dan jauh sebelum itu telah ada perkembangan sejarah masyarakat di wilayah Kota Kendari sekarang ini.
Kota kendari dalam berbagai dimensi dapat dikatakan sudah cukup tua. Hal didasarkan pada beberapa sumber baik secara lisan maupun dokumentasi. Jika Kota Kendari dilihat dari fungsinya, maka dapat disebut sebagai kota dagang, kota pelabuhan, dan kota pusat kerajaan. Kota Kendari sebagai kota dagang merupakan fungsi yang tertua baik sumber lisan dari pelayar Bugis dan Bajo maupun dalam Lontara’ Bajo, dan sumber penulis Belanda (Vosmaer,1839) dan penulis Inggris (Heeren, 1972) menyatakan bahwa para pelayar Bugis dan Bajo telah melakukan aktivitas perdagangan di Teluk Kendari pada akhir abad ke-18 ditunjukkan adanya pemukiman kedua etnis tersebut disekitar Teluk Kendari pada awal abad ke-19. Sebagai fungsi kota pelabuhan dapat dikatakan pada awal abad ke-19, menyusul fungsi Kota Kendari sebagai kota pusat Kerajaan Laiwoi pada tahun 1832 ketika dibangunnya istana raja di sekitar Teluk Kendari.
Pada waktu Mokole Konawe Lakidende wafat maka Tebau Sapati RanomeEto sudah mengaggap diri sebagai kerajaan sendiri lepas dari kerajaan konawe, dan sejak itu pula Tebau Sapati RanameEto mengadakan hubungan dengan pihak belanda yang kemudian pada waktu belanda datang di wilayah RanomeEto diadakanlah perjanjian dengan Belanda di tahun 1858 yang ditanda tangani oleh ”Lamanggu raja Laiwoi” dan di pihak belanda ditandatangani oleh A.A. Devries atas nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Dan di tahun 1906 pelabuhan Kendari yang dulunya dikenal dengan nama ”Kampung Bajo” dibuka untuk kapal-kapal Belanda. Dengan demikian mengalirlah pedagang-pedagang Tiong Hoa datang ke Kendari. Perhubungan jalan mulai dibangun sampai kepedalaman. Raja diberi gelar Raja Van Laiwoi dan rakyat mulai di resetle membuat perkampungan dipinggir jalan raya. Kendari berangsur-angsur dibangun jadi kota dan tempat-tempat kedudukan district Hoofd.
Kota Kendari dimasa Pemerintahan kolonial Belanda merupakan ibukota kewedanaan dan ibukota onder Afdeling Laiwoi yang luas wilayahnya pada masa itu kurang lebih 31,420 km2. Sejalan dengan dinamika perkembangan sebagai pusat perdagangan dan pelabuhan laut antar pulau, maka kendari terus tumbuh menjadi ibukota Kabupaten dan masuk dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara.
Dengan keluarnya Undang-undang nomor 13 tahun 1964 terbentuklah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kendari ditetapkan sebagai ibukota Provinsi yang terdiri dari 2 (dua) wilayah Kecamatan yakni Kecamatan Kendari dan Kecamatan Mandonga dengan luas wilayah 76,760 km2.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 1978 Kota Kendari ditetapkan menjadi Kota Administratif yang meliputi 3 (tiga) wilayah Kecamatan dengan luas wilayah 187,990 km2 yang meliputi Kecamatan Kendari, Kecamatan Mandonga dan Kecamatan Poasia.
Selama terbentuknya Kota Kendari, berturut-turut menjadi Walikota sebagai berikut :
1 H. MANSYUR PAMADENG Tahun 1978 - 1979
2 Drs. H.M. ANTERO HAMRA Tahun 1980 - 1985
3 Drs. H. ANAS BUNGGASI
Tahun 1985 – 1988
4 H. ADY MANILEP Pelaksana Tugas Tahun 1988 – 1991
5 Drs. A. KAHARUDDIN Pelaksana Tugas Tahun 1991 – 1992
6 Drs. USMAN SABARA Pelaksana Tugas Tahun 1993 – 1995
7 Drs. H. LM. SALIHIN SABORA Tahun 1993 – 1995
8 Kol. (Inf) A. RASYID HAMZAH Pelaksana Tugas Tahun 1995
Melalui perjuangan panjang dan tekad warga kota untuk merubah status kota administratif menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II sebagai daerah otonom, maka dengan keluarnya undang-undang No. 6 tahun 1995 tanggal 3 Agustus 1995 Kota Administratif Kendari ditetapkan menjadi Kotamadya Dati II Kendari yang diresmikan oleh Bapak Mentri Dalam Negeri pada tanggal 27 September 1995 dan tanggal ini pula ditetapkan sebagai hari lahirnya Kotamadya Dati II Kendari.
Dengan terbentuknya Kotamadya Daerah Tingkat II Kendari, maka sebagai Walikotamadya KDH Tk.II Kendari, berturut-turut :
1. Drs. LASJKAR KOEDOES Pj. Walikotamadya KDH Tk. II Kendari sejak 20 September 1995 sampai 27 September 1996 Ketua DPRD Bapak Letkol (Laut) SOEKARNO, SH dengan jumlah anggota DPRD sebanyak 20 orang.
2. Drs. H. MASYHUR MASIE ABUNAWAS, Walikota Kendari mulai 27 September 1996 - tahun 2001 sebagai ketua DPRD-nya Letkol (Laut) SOEKARNO, SH
Hasil PEMILU Tahun 1999 menetapkan sebagai Ketua DPRD terpilih adalah Bapak H. HAERUDDIN PONDIU dengan jumlah anggota DPRD sebanyak 25 orang.
3. Drs. H. A. KAHARUDDIN, Pj Walikota Kendari Tahun 2002
4. Drs. H. MASYHUR MASIE ABUNAWAS, M.Si, Walikota Kendari dan Ir. ANDI MUSAKKIR MUSTAFA, MM sebagai Wakil Walikota mulai tahun 2002 – 2007 dan dari hasil PEMILU tahun 2003 menetapkan sebagai Ketua DPRD Bapak BACHRUN KONGGOASA dengan jumlah anggota DPRD sebanyak 30 orang.
5. Ir. H. ASRUN, M. Eng. Sc. sebagai Walikota dan H. MUSADAR MAPPASOMBA, SP., MP. Wakil Walikota Kendari periode 2007-2012 yang dilantik pada tanggal 8 Oktober 2007 oleh Gubernur atas nama Mendagri.
Sejak, Kota Kendari mulai dikenal sejak itu pula dimulai pembangunan secara bertahap sesuai dengan kondisi waktu itu hal ini tentunya tidak luput dari perkembangan penduduk dan dinamika pembangunan yang dibuktikan dengan adanya pemekaran wilayah mulai dari luas 31,420 Km2 sampai luas 295,89 Km2.
Secara Administratif Kota Kendari berbatasan dengan:
• Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Soropia dan Kecamatan Sampara
• Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Banda
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo
• Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sampara, Kecamatan Ranomeeto dan Kecamatan Konda.
Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 yang telah direvisi dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, Maka istilah Dati II dan Kotamadya berubah menjadi Kabupaten/Kota.
Kota Kendari hingga saat ini telah mempunyai 10 (sepuluh) Wilayah Kecamatan dan 64 Kelurahan, Jumlah penduduk Kota Kendari Tahun 2006 berjumlah kurang lebih 244.586 jiwa terdiri 119.529 jiwa laki-laki dan 125.057 jiwa perempuan dengan tingkat pertumbuhan Ekonomi tahun 2006 mencapai 7,64%. Kota Kendari didiami oleh 4 kelompok suku besar yaitu Tolaki, Muna, Buton, Bugis-Makassar, namun yang unik bahwa semua etnis yang ada diwilayah Indonesia dapat dijumpai di Kota Kendari.
Heterogenitas masyarakat yang sangat membanggakan adalah masyarakatnya selalu ingin hidup berdampingan dengan damai menjaga persatuan dan kesatuan, sehingga stabilitas daerah tetap terjaga dengan baik; hal ini merupakan modal dasar untuk melakukan pembangunan demi kemajuan dan perkembangan kota dimasa sekarang dan yang akan datang.
Untuk mengantisipasi kemajuan perkembangan pembangunan, Pemerintah Kota bersama masyarakat membangun Visi Kota Kendari kedepan yaitu: ”MEWUJUDKAN KOTA KENDARI TAHUN 2020 SEBAGAI KOTA DALAM TAMAN YANG BERTAKWA, MAJU, DEMOKRATIS, MANDIRI DAN SEJAHTERA”.
”KOTA YANG MAJU”, artinya Kota ini harus dapat berkembang sejajar dengan kota-kota lain dalam konteks paradigma yang berlaku, kondisi sosial, ekonomi dan budayanya yang maju, tetapi lingkungan fisik juga terpelihara dengan baik,
”DEMOKRATIS” berarti kota yang dapat menerima perbedaan, mengembangkan keterbukaan, mendorong partisipasi masyarakat serta memberi kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk megembangkan potensi dirinya, serta pemerintahan yang dapat mengakomodir segala permasalahan dan persoalan yang ada dalam wilayahnya.
”MANDIRI” berarti kota ini tidak berdiri sendiri dan kerjasama atau kemitraan baik interen maupun eksteren. Diantara komponen warga kota dapat mengembangkan kemitraan, begitu juga kemitraan dengan kota-kota lain.
”SEJAHTERA”, bahwa kota ini harus dapat memberikan kesejahteraan bagi warganya baik secara lahir maupun batin. Untuk mendukung visi kota, maka visi yang akan diemban adalah ”(1) misi lingkungan (2) misi sosial kemasyrakatan (3) misi pelayanan (4) misi perekonomian (5) misi profesionalisme aparat dan (6) misi kepemerintahan yang baik (Good Governance)”.
Kemudian misi tersebut diimplementasikan kedalam 3 (tiga) strategi pendekatan yang meliputi;
1. Peningkatan kualitas SDM, yang meliputi aspek head, heart, dan hand.
2. Catur Bina, yang meliputi bina spiritual, bina sosial ekonomi, bina fisik/lingkungan, dan bina kamtibmas.
3. Peningkatan Daya Saing Kota, meliputi aspek ethics and law enforcement, employment, environment, equity and engegement.
Demikianlah selayang pandang Kota Kendari yang kita cintai ini.
Kecamatan & Kelurahan
No
Nama Kecamatan
Nama Kelurahan
Nama Lurah
Alamat Kontak
1 KECAMATAN KENDARI 1 Kelurahan Purirano
Nama Camat: 2 Kelurahan Mata
3 Kelurahan Gunung Jati
Alamat Kontak: 4 Kelurahan Kassilampe
5 Kelurahan Kampungsalo
6 Kelurahan Mangga Dua
7 Kelurahan Kandai
8 Kelurahan Kendari Caddi
9 Kelurahan Jati Mekar
2 KECAMATAN KENDARI BARAT 1 Kelurahan Sadohoa
Nama Camat: 2 Kelurahan Sanua
3 Kelurahan Dapu-Dapura
Alamat Kontak : 4 Kelurahan Tipulu
5 Kelurahan Punggaloba
6 Kelurahan Watu-Watu
7 Kelurahan Kemaraya
8 Kelurahan Benu-Benua
9 Kelaurahan lahundape
3 KECAMATAN MANDONGA 1 Kelurahan Mandonga
Nama Camat: 2 Kelurahan Korumba
3 Kelurahan Anggilowu
Alamat Kontak: 4 Kelurahan Labibia
5 Kelurahan Alolama
6 Kelurahan Wawonbalata
4 KECAMATAN WUA - WUA 1 Kelurahan Wua - Wua
Nama Camat: 2 Kelurahan Bonggoeya
3 Kelurahan Mataiwoi
Alamat Kontak: 4 Kelurahan Anawai
5 KECAMATAN KADIA 1 Kelurahan Kadia
Nama Camat: 2 Kelurahan Bende
3 Kelurahan Pondambea
Alamat Kontak: 4 Kelurahan Wawanggu
5 Kelurahan Anaiwoi
6 KECAMATAN BARUGA 1 Kelurahan Baruga
Nama Camat: 2 Kelurahan Lepo - Lepo
3 Kelurahan Watubangga
Alamat Kontak: 4 Kelurahan Wundudopi
7 KECAMATAN ABELI 1 Kelurahan Todonggeu
Nama Camat: 2 Kelurahan Tobimeita
3 Kelurahan Sambuli
Alamat Kontak: 4 Kelurahan Nambo
5 Kelurahan Anggalomelai
6 Kelurahan Petoaha
7 Kelurahan Abeli
8 Kelurahan Benuanirae
9 Kelurahan Talia
10 Kelurahan Poasia
11 Kelurahan Lapulu
12 Kelurahan Pudai
13 Keluraham Bungkutoko
8 KECAMATAN POASIA 1 Kelurahan Anduonohu
Nama Camat: 2 Kelurahan Anggoeya
3 Kelurahan Rahandouna
Alamat Kontak: 4 Kelurahan Matabubu
9 KECAMATAN KAMBU 1 Kelurahan Kambu
Nama Camat: 2 Kelurahan Mokoau
3 Kelurahan Padaleu
Alamat Kontak 4 Kelurahan Lalolara
10 KECAMATAN PUUWATU 1 Kelurahan Tobuuha
Nama Camat: 2 Kelurahan Punggolaka
3 Kelurahan Watulondo
Alamat Kontak: 4 Kelurahan Puwatu
5 Kelurahan Lalodati
6 Kelurahan Abeli Dalam
Nama Kecamatan
Nama Kelurahan
Nama Lurah
Alamat Kontak
1 KECAMATAN KENDARI 1 Kelurahan Purirano
Nama Camat: 2 Kelurahan Mata
3 Kelurahan Gunung Jati
Alamat Kontak: 4 Kelurahan Kassilampe
5 Kelurahan Kampungsalo
6 Kelurahan Mangga Dua
7 Kelurahan Kandai
8 Kelurahan Kendari Caddi
9 Kelurahan Jati Mekar
2 KECAMATAN KENDARI BARAT 1 Kelurahan Sadohoa
Nama Camat: 2 Kelurahan Sanua
3 Kelurahan Dapu-Dapura
Alamat Kontak : 4 Kelurahan Tipulu
5 Kelurahan Punggaloba
6 Kelurahan Watu-Watu
7 Kelurahan Kemaraya
8 Kelurahan Benu-Benua
9 Kelaurahan lahundape
3 KECAMATAN MANDONGA 1 Kelurahan Mandonga
Nama Camat: 2 Kelurahan Korumba
3 Kelurahan Anggilowu
Alamat Kontak: 4 Kelurahan Labibia
5 Kelurahan Alolama
6 Kelurahan Wawonbalata
4 KECAMATAN WUA - WUA 1 Kelurahan Wua - Wua
Nama Camat: 2 Kelurahan Bonggoeya
3 Kelurahan Mataiwoi
Alamat Kontak: 4 Kelurahan Anawai
5 KECAMATAN KADIA 1 Kelurahan Kadia
Nama Camat: 2 Kelurahan Bende
3 Kelurahan Pondambea
Alamat Kontak: 4 Kelurahan Wawanggu
5 Kelurahan Anaiwoi
6 KECAMATAN BARUGA 1 Kelurahan Baruga
Nama Camat: 2 Kelurahan Lepo - Lepo
3 Kelurahan Watubangga
Alamat Kontak: 4 Kelurahan Wundudopi
7 KECAMATAN ABELI 1 Kelurahan Todonggeu
Nama Camat: 2 Kelurahan Tobimeita
3 Kelurahan Sambuli
Alamat Kontak: 4 Kelurahan Nambo
5 Kelurahan Anggalomelai
6 Kelurahan Petoaha
7 Kelurahan Abeli
8 Kelurahan Benuanirae
9 Kelurahan Talia
10 Kelurahan Poasia
11 Kelurahan Lapulu
12 Kelurahan Pudai
13 Keluraham Bungkutoko
8 KECAMATAN POASIA 1 Kelurahan Anduonohu
Nama Camat: 2 Kelurahan Anggoeya
3 Kelurahan Rahandouna
Alamat Kontak: 4 Kelurahan Matabubu
9 KECAMATAN KAMBU 1 Kelurahan Kambu
Nama Camat: 2 Kelurahan Mokoau
3 Kelurahan Padaleu
Alamat Kontak 4 Kelurahan Lalolara
10 KECAMATAN PUUWATU 1 Kelurahan Tobuuha
Nama Camat: 2 Kelurahan Punggolaka
3 Kelurahan Watulondo
Alamat Kontak: 4 Kelurahan Puwatu
5 Kelurahan Lalodati
6 Kelurahan Abeli Dalam
Langganan:
Postingan (Atom)